ANAK BURUH TANI

Anak buruh tani

Lentera minyak sebagai penerang

Waktu belajar dikala petang

Terbuat dari kaleng susu

Sobekan sarung bekas sebagai sumbu

Lubang hidung jadi hitam

Karna asapnya tebal ketika dinyalakan

Terkadang nyala besar kobar-kobar

Ketika isi minyak kepenuhan

Atau nyala kedap-kedip

Karna minyak tanah kehabisan

Anak buruh tani

Rumahnya geribik beratapkan ilalang

Jika hujan turun terkadang kebocoran

Karna atap rumah yang tidak menutup rapat

Angin dingin mudah masuk dari celah-celah lubang

Karna memang dinding rumah

terbuat dari bilah bambu yang di anyam

Ditempat itulah

Bercengkrama bercanda dengan keluarga

Nasehat wasiat dari orang tua

Selalu ditanamkan

''Sinau sing bener, supoyo dadi wong pinter''

Anak buruh tani

Sepatunya setahun baru diganti

Ketika telah kenaikan kelas

Seragam sekolah sobek

Cukuplah dijahit dengan jarum tangan

Sungguhlah, kesederhanaan hidup dinikmati

Mampu menyekolahkan anak hinga lulus SMA

Tentulah cukup berbahagia orang tuanya

Lalu, anak bekerja cari biaya
Mencukupi kebutuhan hidupnya

Sembari melanjutkan pendidikan kebangku kuliah

Itupun jika beruntung

Dari kesederhanaan

Dari lentera minyak

Ibu-bapak tulus mendoakan

Agar cita-cita anak terwujudkan

im_tangerang, 21-11-2011